Akuntansi | Pengertian, Kegiatan Dasar, Pengguna Informasi, Etika, Standar, dan Prinsip
Apa Itu Akuntansi? - By: Idekliknet
Untuk memahami akuntansi, kita harus mengetahui apa pengertian akuntansi, apa yang mendasari kegiatan akuntansi, standar, etika, dan prinsip yang berlaku sebelum informasi disampaikan kepada pengguna laporan akuntansi.

Apa sih yang secara peringkat, konsisten sebagai salah satu peluang karier teratas dalam bisnis? Apa yang sering dinilai di antara jurusan paling populer di kampus?
Apa Itu Akuntansi?
Sumber Gambar: Pixabay.com

Jawabannya adalah bidang akuntansi. Mengapa?

Karena mereka yang belajar akuntansi, ingin memperoleh keterampilan yang diperlukan untuk memahami apa yang terjadi secara finansial di dalam perusahaan.

Akuntansi adalah sistem informasi keuangan yang menyediakan wawasan tersebut. Oleh karenanya, untuk memahami suatu organisasi dari segi manapun, yang pertamakali menjadi pertimbangan pasti adalah masalah keuangan perusahaan yang tentunya sangat berkaitan dengan akuntansi.

 

A. 3 Kegiatan Dasar Akuntansi

       Akuntansi terdiri dari tiga kegiatan dasar yaitu mengidentifikasi (identification), mencatat (recording), dan mengkomunikasikan (communication) keadaan ekonomi organisasi ke pengguna yang membutuhkan informasi akuntansi.

1. ​Mengidentifikasi (identification​)
Sebagai titik awal untuk proses akuntansi, perusahaan mengidentifikasi rencana lingkup ekonomi yang relevan dengan ide bisnisnya. Misalnya penjualan makanan ringan oleh (PT Wings Food), penyediaan layanan internet oleh (PT Telkom), dan pembuatan kendaraan bermotor oleh (PT Honda).

2. Mencatat (recording)
Setelah perusahaan seperti PT Wings Food mengidentifikasi peristiwa ekonomi yang berpeluang dan relevan dengan ide bisnisnya, perusahaan melakukan pencatatan setiap peristiwa ekonomi yang terjadi dalam kegiatan operasional perusahaan sehari-hari. Kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan kronologi arus keuangannya. Proses pencatatan terdiri dari menyimpan buku harian yang sistematis, kronologis peristiwa, dan diukur dalam unit moneter. Dalam pencatatan, PT Wings Food tentunya juga mengklasifikasikan dan merangkum peristiwa ekonomi selama periode yang telah ditentukan sebagai satu siklus usaha (biasanya tahunan, semester, triwulan, atau bisa juga setiap bulan).

3. Mengkomunikasikan (communication)
Sebagai kegiatan akhir, PT Wings Food mengkomunikasikan informasi peristiwa ekonomi yang sudah dicatat dan diklasifikasikan untuk kemudian diberikan kepada pengguna yang membutuhkan melalui laporan akuntansi. Laporan yang paling umum disebut laporan keuangan.

Ketiga kegiatan di atas yang mendasari jalannya siklus akuntansi di perusahaan, mulai dari pengidentifikasian hingga pelaporan peristiwa ekonomi yang terjadi berdasarkan kebijakan yang telah ditentukan.


B. Pengguna Data Informasi Akuntansi

       Informasi keuangan spesifik yang dibutuhkan pengguna bergantung pada jenis keputusan yang akan dibuat pengguna. Pengguna data informasi akuntansi dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu pengguna internal dan pengguna eksternal.

1. Pengguna Internal

Pengguna internal data informasi akuntansi adalah manajer yang merencanakan, mengatur, dan menjalankan bisnis. Pengguna tersebut mencakup manajer pemasaran, pengawas produksi, direktur keuangan, dan pejabat perusahaan.

2. Pengguna Eksternal
Pengguna eksternal adalah individu dan organisasi di luar perusahaan yang membutuhkan informasi keuangan tentang perusahaan. Dua jenis pengguna eksternal yang paling umum adalah investor dan kreditor. 

Investor (pemilik) menggunakan informasi akuntansi untuk membuat keputusan untuk membeli, menahan, atau menjual saham kepemilikan perusahaan.

Kreditor (pemasok dan bankir) menggunakan informasi akuntansi untuk mengevaluasi risiko pemberian kredit atau meminjamkan uang. 

C. Etika dalam Pelaporan Keuangan

     Jika pelaporan keuangan tidak dilakukan secara jujur, maka informasi akuntansi tidak akan memiliki kredibilitas. Ekonomi perusahaan yang sehat dan berfungsi baik tergantung pada keuangan yang akurat dan dapat diandalkan pelaporannya.

Standar perilaku dimana tindakan seseorang dinilai benar atau salah, jujur ​​atau tidak jujur, adil atau tidak adil, adalah etika.

Pelaporan keuangan yang efektif tergantung pada perilaku etis yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan. Cara agar kita memahami etika dalam pelaporan keuangan adalah sebagai berikut.

1. Kenali etika
Pahami mengenai situasi dan etika masalah yang terlibat menggunakan acuan etika pribadi. Namun, beberapa bisnis dan organisasi professional memberikan kode tertulis mengenai etika untuk panduan dalam beberapa hal situasi bisnis tanpa harus menggunakan acuan etika pribadi.

2. Identifikasi dan analisis elemen utama dalam situasi tersebut.
Identifikasi pihak yang terlibat (orang atau kelompok) yang mungkin dirugikan atau diuntungkan dalam situasi tersebut. Kemudian menanyakan mengenai apa hak wewenang dan kewajiban dari pihak-pihak yang terlibat?

3. Identifikasi alternatifnya, dan menimbang dampak setiap alternatif pada berbagai pihak yang terlibat.
Pilih alternatif yang paling etis berdasarkan semua konsekuensi. Terkadang alternative tersebut justru akan menjadi satu jawaban yang benar. Dalam situasi lain bisa jadi membutuhkan lebih dari satu solusi yang tepat, karena situasi ini memerlukan evaluasi masing-masing dan pilihan alternatif terbaik.


D. Standar Akuntansi

      Untuk memastikan pelaporan keuangan berkualitas, akuntan menyajikan keuangan pernyataan yang sesuai dengan standar akuntansi yang dikeluarkan oleh badan pembuat standar. Saat ini, ada dua badan pengaturan standar akuntansi utama yaitu

1. International Accounting Standards Board (IASB) / Dewan Standar Akuntansi Internasional.
IASB bermarkas di London, dengan 15 anggota dewan diambil dari seluruh dunia. Lebih dari 130 negara mengikuti standar yang disebut Standar Pelaporan Keuangan Internasional (International Financial Reporting Standards / IFRS). IFRS ditentukan oleh IASB.

2. Financial Accounting Standards Board (FASB) / Dewan Standar Akuntansi Keuangan.
Sebagian besar perusahaan di Amerika Serikat mengikuti standar yang dikeluarkan oleh FASB, biasa disebut sebagai prinsip akuntansi yang diterima secara umum (Generally Accepted Accounting Principles / GAAP). 


E. Prinsip Pengukuran

         IFRS umumnya menggunakan salah satu dari dua prinsip pengukuran, prinsip biaya historis atau prinsip nilai wajar. Pemilihan prinsip mana yang harus diikuti secara umum berkaitan dengan trade-off (pertukaran) antara relevansi dan representasi yang setia.
Relevansi (Relevance) berarti bahwa informasi keuangan mampu membuat perbedaan dalam suatu keputusan. 

Representasi yang tepat (Faithful representation) berarti bahwa angka dan deskripsi cocok dengan apa yang benar-benar ada atau terjadi dengan kata lain semuanya faktual.

1. Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle)
Prinsip biaya historis menentukan catatan aset dengan biaya perusahaan mereka. Ini berlaku tidak hanya pada saat aset dibeli, tetapi juga seiring berjalannya waktu aset tersebut dimiliki.

2. Prinsip Nilai Wajar (Fair Value Principle)
Prinsip nilai wajar menyatakan bahwa aset dan liabilitas harus dilaporkan pada nilai wajar (harga yang diterima untuk menjual aset atau menyelesaikan kewajiban). Informasi nilai wajar mungkin lebih bermanfaat daripada prinsip biaya historis untuk jenis aset dan kewajiban tertentu.


Sekian dari Idekliknet kali ini, semoga ilmu sederhana dari Idekliknet dapat bemanfaat bagi teman-teman. Kemudian jika postingan ini memang dapat membantu, maka teman-teman dapat membagikan link artikel ini dan tentunya terus mengikuti artikel dari Idekliknet selanjutnya ya.

Terimakasih sudah berkunjung ke Idekliknet.